Moh Zaki Ubaidillah mengalami momen yang menggugah rasa harunya setelah menjadi runner-up di BWF World Junior Championships 2025 yang berlangsung di Guwahati, India. Pertandingan final berlangsung ketat, dan meskipun ia menunjukkan performa terbaik, ia harus menerima kekalahan di tangan Liu Yang Ming Yu.
Di arena National Centre of Excellence pada Minggu sore, Zaki, yang akrab disapa Ubed, menunjukkan semangat yang luar biasa sejak awal pertandingan. Meskipun berusaha keras, perbedaan poin yang diperoleh lawan menghalangi langkah Ubed untuk meraih gelar juara.
Dalam babak final, Ubed tidak hanya menghadapi lawan, tetapi juga tekanan yang datang dari harapan publik dan keluarga. Pertandingan tersebut bukan hanya tentang keahlian, tetapi juga ketahanan mental yang terpenting dalam dunia bulu tangkis.
Pertandingan yang Ketat dan Menegangkan di Guwahati
Final yang digelar di Guwahati menjadi ajang pembuktian bagi Zaki Ubaidillah. Pertarungan di gim pertama dimulai dengan agresivitas Ubed yang mampu mengejar poin meskipun lawan menyimpan keunggulan.
Meskipun pada awal gim Zaki tertinggal 9-12, usaha maksimalnya untuk mengejar ketertinggalan sangat patut dicatat. Ia berusaha keras untuk mengubah arah permainan, tetapi lawan tampaknya lebih unggul dalam strategi.
Yang Ming mencatatkan skor akhir 15-10 di gim pertama, menandai awal tantangan berat bagi Ubed. Kemenangan tersebut semakin memperkuat mental Yang Ming, yang berturut-turut memberikan tekanan pada Zaki di gim kedua.
Kinerja Gemilang dan Pembelajaran Berharga
Pada gim kedua, Liu Yang Ming tampil lebih percaya diri, berkat keberhasilan di gim pertama. Keduanya saling beradu skill dan strategi, tetapi pengalaman lawan terbukti menjadi kunci dalam mencapai kemenangan.
Ubed, di sisi lain, menunjukkan kematangan bertanding yang luar biasa meskipun mengalami tekanan. Dengan dukungan pelatih dan tim, ia berhasil menjalani pertandingan dengan semangat yang tinggi, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.
Usai pertandingan, Zaki Ubaidillah merasakan campur aduk antara kekecewaan dan kebanggaan. Ia memahami bahwa setiap langkah dalam perjalanan karirnya adalah sebuah proses belajar yang berharga, dan menjadi runner-up di level internasional adalah pencapaian yang patut dirayakan.
Menanti Peluang Masa Depan yang Cerah
Kekalahan di final bukan berarti akhir dari perjalanan bagi Ubed. Sebaliknya, ini bisa menjadi motivasi untuk berlatih lebih keras dan mempersiapkan diri untuk turnamen berikutnya. Ia bertekad untuk tidak hanya memperbaiki kelemahan, tetapi juga membangun mental juara.
Perhatian dan dukungan yang didapat setelah turnamen adalah tanda nyata dari potensi yang dimiliki Zaki. Ia kini menjadi salah satu atlet muda bulu tangkis yang diperhitungkan, dan langkah selanjutnya adalah membuktikan diri di panggung yang lebih besar.
Zaki juga berpeluang untuk menerima dukungan sponsorship dan bimbingan lebih lanjut, yang bisa membantunya mengembangkan skill dan pengalaman. Dalam dunia kompetisi yang ketat, hal ini sangat penting untuk mencapai target-target yang lebih ambisius di masa depan.