Jenazah Reno Syahputra Dewo, seorang demonstran berusia 24 tahun, ditemukan dalam keadaan mengenaskan, hanya tersisa kerangka, dan tiba di rumah duka di Jalan Kampung Malang Utara, Surabaya, pada Sabtu malam. Keluarga beserta kerabatnya tampak sangat berduka menyambut kepulangan jenazahnya, menciptakan suasana haru yang mendalam di tengah tragedi ini.
Pantauan di lokasi menunjukkan ambulans yang mengangkut jenazah tiba di perkampungan sekitar pukul 19.30 WIB. Begitu kendaraan berhenti, para warga langsung membantu menurunkan peti jenazah, di mana ibu Reno sempat pingsan karena emosi yang tak tertahankan, menandakan betapa kehilangan ini sangat menyakitkan bagi keluarga.
Proses pemakaman dimulai dengan prosesi yang khidmat, di mana peti pun diangkut ke dalam rumahnya. Para anggota keluarga mendekat untuk mengikuti penyerahan jenazah tersebut di hadapan aparat kepolisian yang mengawasinya.
Kematian yang Mengundang Banyak Pertanyaan di Masyarakat
Kasus kematian Reno menyisakan banyak tanda tanya di benak publik. Terlebih, dua kerangka lainnya yang ditemukan di Jakarta, diduga kuat berkaitan dengan situasi yang memicu demonstrasi sebelumnya. Hal ini melahirkan kekhawatiran bahwa ada lebih banyak kejanggalan yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Peristiwa pembakaran yang terjadi di kantor administrasi pada akhir bulan Agustus menjadikan penyelidikan semakin rumit. Diketahui bahwa lokasi tersebut merupakan pusat berkumpulnya para demonstran, dan dengan adanya kerangka manusia di tempat itu, situasi semakin memprihatinkan.
Penemuan kerangka tersebut memunculkan berbagai spekulasi di masyarakat, mulai dari tindakan represif terhadap para demonstran hingga dugaan penyimpangan prosedur keamanan. Keterlambatan dalam penanganan kasus ini justru menambah ketidakpuasan di kalangan publik.
Tindak Lanjut Penyelidikan Polisi yang Belum Memuaskan
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki asal-usul kerangka tersebut. Namun, banyak yang merasa bahwa upaya tersebut tidak cukup, mengingat banyaknya pertanyaan yang masih tersisa. Banyak yang menuntut polisi untuk lebih transparan dalam memberikan informasi perkembangan kasus ini.
Identifikasi awal yang dilakukan oleh pihak berwenang menunjukkan bahwa kerangka tersebut merupakan Reno dan seorang korban lainnya, Muhammad Farhan Hamid. Ini menegaskan kekhawatiran banyak pihak bahwa tindakan represif pada saat demo berlangsung telah merenggut nyawa para aktivis.
Ketua tim investigasi pun mengungkapkan bahwa mereka akan terus berupaya mengeksplorasi lebih jauh mengenai insiden tersebut hingga semua yang terlibat dapat dihadapkan pada hukum. Masyarakat meminta agar keadilan ditegakkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Pentingnya Investigasi yang Adil dan Transparan
Penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa investigasi ini dilakukan secara adil dan transparan. Kasus kematian Reno dan Farhan bukan hanya sekadar statistik, tetapi menyangkut nyawa dan hak-hak dasar yang harus dibela. Masyarakat perlu terlibat lebih dalam, tidak hanya untuk menuntut justice, tetapi juga untuk mendukung upaya penegakan hukum yang baik.
Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua untuk lebih waspada terhadap potensi pelanggaran hak asasi manusia, terutama di tengah ketegangan sosial dan politik. Pengetahuan tentang hak-hak tersebut perlu disebarluaskan agar setiap individu memahami pentingnya memperjuangkan keadilan.
Kepolisian dan institusi terkait diharapkan untuk bekerja sama dengan masyarakat dan organisasi hak asasi manusia. Keberanian untuk melawan ketidakadilan dan memasang agenda untuk hak asasi manusia di depan harus menjadi tujuan bersama demi tercapainya lingkungan yang lebih aman dan adil untuk semua.




