Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meninggal dunia pada usia 72 tahun setelah mengalami sakit. Sebelum kepergiannya, ia sempat menyampaikan harapan untuk pulang ke rumah dan menghabiskan waktu terakhirnya di lingkungan yang lebih familiar dan nyaman.
Informasi mengenai keinginan terakhir Antasari disampaikan oleh menantunya, Ardiansyah, yang menggambarkan kedalaman emosi keluarga dalam menghadapi situasi sulit ini. Proses kepulangannya ke rumah pun dimungkinkan berkat izin dari dokter dan tim medis yang merawatnya.
Antasari meninggal di rumahnya di Komplek Perumahan Les Belles Mainsons E-10, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, tepat pada pukul 10.57. Dalam suasana yang penuh haru, keluarga menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan mendiang semasa hidup.
Momen terakhir yang penuh makna keluarga Antasari Azhar
Keluarga Antasari menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang dalam saat menjelang kepergiannya. Keputusan untuk membawa Antasari pulang diambil ketika kondisi kesehatannya sudah sangat kritis. Ardiansyah menyampaikan bahwa, meskipun dalam keadaan sakit, keinginan Antasari untuk pulang datang dari hati yang tulus.
Di rumah, Antasari dikelilingi oleh keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Ini adalah saat-saat yang menyentuh, di mana kasih sayang keluarga mendominasi suasana, memberikan kenyamanan dan kedamaian bagi mendiang.
Keluarga, dalam pernyataannya, meminta masyarakat untuk mendoakan Antasari agar dapat mendapatkan husnul khotimah, yang berarti akhir yang baik. Doa dan harapan ini menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam bagi seorang sosok yang pernah berperan penting dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pelayat dan prosesi penghormatan terakhir kepada Antasari Azhar
Setelah berita kepergian Antasari, rumah duka dipenuhi oleh para pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Karangan bunga sebagai ungkapan belasungkawa pun menghiasi jalan menuju rumah duka, mencerminkan betapa besar pengaruh mendiang dalam masyarakat.
Di antara para pelayat, hadir juga sejumlah tokoh dan individu yang pernah bekerja sama dengan Antasari. Kehadiran mereka menandakan pengakuan atas sumbangsih Antasari dalam dunia hukum dan korupsi di Indonesia, sekaligus menunjukkan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
Selama proses penghormatan terakhir, suasana di rumah duka sangat khidmat. Keluarga menyampaikan pengucapan terima kasih kepada semua pihak yang hadir, dengan harapan bahwa jasa Antasari tidak akan dilupakan dan dikenang sepanjang masa.
Antasari Azhar: Jejak hidup dan kontribusinya di KPK
Antasari Azhar dikenal sebagai sosok yang berani dan berkomitmen dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia. Sebagai mantan Ketua KPK, banyak sekali tantangan yang harus dihadapinya, namun ia tetap tegas dalam menjalankan tugasnya. Komitmennya terhadap keadilan menjadi teladan bagi generasi mendatang.
Selama masa jabatannya, Antasari menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus besar yang ditangani oleh KPK. Banyak yang menganggap bahwa langkah-langkah yang diambilnya selama di KPK telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan sistem hukum di Indonesia.
Meski demikian, perjalanan hidupnya juga diwarnai dengan kontroversi dan tantangan hukum yang tidak kalah berat. Namun, banyak yang sepakat bahwa Antasari adalah simbol dari perjuangan melawan korupsi, dan jejaknya di KPK akan selalu dikenang oleh masyarakat.




