Banjir hebat melanda Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga, menambah kepanikan warga setempat yang terdampak bencana alam ini.
Data terbaru menunjukkan bahwa 171 rumah terendam air, menjadikan warga kini membutuhkan bantuan darurat. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus berupaya mengumpulkan informasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak.
Peristiwa banjir ini berlangsung setelah Sungai Lembe meluap pada hari Jumat, 24 Oktober, sekitar pukul 17.00 WITA. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut membuat sistem drainase di permukiman tidak mampu mengatasi debit air yang melimpah.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa meluapnya sungai tersebut menjadi faktor utama terjadinya bencana. Berbagai infrastruktur seperti kepada sekolah dan fasilitas umum juga terendam akibat banjir.
BPBD bersama aparat pemerintah lokal kini tengah melakukan pemantauan dan asesmen untuk mendata kerugian. Upaya pembersihan material banjir serta pemantauan lokasi terus dilakukan untuk meringankan beban warga.
Kondisi Terkini dan Dampak Banjir di Wilayah Terdampak
Menurut laporan BPBD, selain merendam rumah, banjir juga menerjang tiga fasilitas pendidikan, dua sarana ibadah, dan satu fasilitas kesehatan. Saat ini, akses jalan utama di beberapa kawasan juga terputus, menyulitkan pergerakan warga untuk mencari tempat aman.
Pihak BPBD tengah fokus untuk menyediakan penanganan darurat dan pemulihan bagi warga yang terdampak. Mereka terus memantau lokasi-lokasi yang terpengaruh dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan terbaik.
Warga setempat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi dari pihak berwenang. Dikhawatirkan, jika hujan masih berlanjut, banjir bisa semakin parah dan mengancam keselamatan.
Pemerintah daerah juga berupaya mengevaluasi sistem drainase di kawasan tersebut. Peningkatan infrastruktur drainase menjadi penting agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Reaksi cepat dari tim BPBD dan Basarnas sangat membantu selama situasi darurat ini. Dengan kehadiran mereka, warga merasa lebih tenang karena tidak sendiri menghadapi masalah ini.
Upaya Evakuasi dan Keselamatan Warga yang Terdampak
Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak di tiga kelurahan, yaitu Tuweley, Baru, dan Panasakan. Evakuasi dilakukan oleh tim reaksi cepat (TRC) yang dilengkapi dengan semua perlengkapan keselamatan untuk menjamin keamanan warga.
Kondisi di Kelurahan Baru terpantau sangat kritis, di mana ketinggian air mencapai atap rumah. Tim berusaha keras untuk memastikan setiap warga yang terjebak bisa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun, banyak keluarga memilih untuk mengungsi agar terhindar dari bahaya lebih lanjut.
Di beberapa lokasi, jalan utama terendam sehingga mempersulit akses menuju daerah aman. Warga diimbau untuk tetap berada di tempat yang telah ditentukan untuk evakuasi jika situasi tidak aman.
Pihak BPBD juga mengintensifkan kegiatan pendataan agar dapat memberikan bantuan yang tepat dan cepat kepada warga yang membutuhkan. Penanganan darurat ini diprioritaskan pada daerah yang paling parah terimbas banjir.
Pemantauan dan Koordinasi Terhadap Situasi Darurat yang Ada
BPBD Provinsi Sulawesi Tengah terus melakukan pemantauan kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD setempat. Langkah tanggap darurat diambil berdasarkan hasil pemantauan terbaru untuk memastikan keamanan warga dari bencana lanjutan.
Menurut informasi, hujan masih mengguyur kawasan tersebut, serta beberapa titik sudah dilaporkan mengalami peningkatan tinggi air. Masyarakat dihimbau untuk tetap berada dalam keadaan siaga jika terjadi lonjakan air lebih lanjut.
Koordinasi dengan pihak terkait sangat penting dalam menangani situasi ini. Hal ini memastikan bantuan dan evakuasi dapat dilakukan secara efisien dan terarah.
Warga juga dimotivasi untuk saling membantu satu sama lain dalam situasi genting ini. Kerjasama antar warga sangat berharga dalam meredakan situasi saat bencana melanda.
Akhirnya, diharapkan ke depannya, sejumlah langkah mitigasi dan pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi dampak bencana di tahun-tahun mendatang. Upaya ini termasuk perbaikan infrastruktur yang ditujukan untuk menangani curah hujan yang ekstrem.




