Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Abdul Karim, mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait pelayanan yang belum maksimal dari instansinya. Pernyataan ini disampaikan dalam perayaan HUT Divisi Propam Polri yang ke-23 yang berlangsung pada tanggal 17 Oktober.
Ia menyadari bahwa masih terdapat sejumlah kekurangan dalam pelayanan yang diberikan oleh Divisi Propam. Dalam keterangan tertulisnya, Irjen Abdul Karim menegaskan pentingnya upaya perbaikan yang terus menerus untuk memenuhi ekspektasi masyarakat.
Pentingnya Perbaikan Layanan Propam untuk Masyarakat
Irjen Abdul Karim menekankan bahwa Propam Polri memiliki komitmen untuk selalu berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam suasana peringatan itu, ia mengajak seluruh anggotanya untuk menyadari tantangan yang ada dan menjadikannya sebagai motivasi untuk berinovasi. Peningkatan profesionalisme dan disiplin sangat diharapkan dalam setiap tindakan anggota Propam.
Salah satu fokus utama yang disampaikan adalah upaya untuk menjadi lebih akurat dan beretika dalam setiap tindakan. Hal ini diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Propam diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan yang transparan dan dapat diandalkan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, setiap anggota diingatkan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman yang kian maju. Irjen Abdul Karim menginginkan seluruh jajarannya untuk senantiasa bertindak bijak dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Komitmen Divisi Propam untuk Membangun Kepercayaan Publik
Abdul Karim menambahkan, Propam juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan kepercayaan publik. Sebagai pengawas internal Polri, mereka harus menunjukkan integritas yang tinggi dalam setiap aktivitas. Komitmen untuk menjadi teladan yang baik bagi seluruh anggota kepolisian dianggap sangat penting dalam langkah membangun reputasi yang positif.
Dalam kesempatan itu, Abdul Karim juga meminta agar seluruh anggota bersepakat untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika yang dijunjung tinggi. Profesionalisme dalam pelayanan publik menjadi unsur yang tidak bisa ditawar lagi di era modern ini.
Selain itu, Irjen Abdul Karim berharap bahwa kehadiran Propam bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Pelayanan yang baik menjadi syarat mutlak untuk meraih simpati dan dukungan dari masyarakat.
Tantangan di Era Digital dan Solusi dari Propam
Memasuki era digital, tantangan yang dihadapi oleh Propam Polri semakin beragam. Irjen Abdul Karim menyatakan bahwa setiap perubahan yang terjadi di masyarakat harus diikuti dengan peningkatan dalam pelayanan. Penerapan teknologi informasi dalam setiap lini operasional diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Propam.
Dengan memanfaatkan teknologi, Propam diharapkan dapat menyediakan informasi yang lebih transparan dan akurat kepada publik. Ini menjadi langkah strategis untuk menghilangkan kesenjangan informasi yang sering terjadi antara polisi dan masyarakat.
Adopsi teknologi juga menjadi salah satu cara untuk mempermudah akses masyarakat dalam menyampaikan keluhan atau laporan. Dengan cara ini, diharapkan interaksi antara masyarakat dan institusi kepolisian akan semakin erat.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Divisi Propam berencana untuk mengadakan pelatihan bagi seluruh anggotanya agar lebih familiar dengan teknologi baru. Dengan kompetensi yang lebih baik, diharapkan pelayanan yang diberikan dapat lebih cepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pada akhirnya, Irjen Abdul Karim menegaskan bahwa komitmen Divisi Propam untuk memperbaiki diri merupakan langkah awal menuju Polri yang lebih baik. Ini adalah bagian dari perjuangan mereka untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat yang merupakan aspek krusial dalam setiap institusi kepolisian.




