Menpora RI Erick Thohir menciptakan langkah inovatif dengan menyederhanakan Peraturan Menteri yang ada. Dari 191 Peraturan Menteri yang berlaku sejak 2009, Thohir berencana mengurangi jumlahnya menjadi tidak lebih dari 20, hal ini diharapkan mampu memudahkan proses administrasi di lingkungan kementerian.
Langkah ini juga dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kompleksitas peraturan yang selama ini dirasakan oleh banyak pihak. Dengan penyederhanaan ini, harapannya adalah agar semua pihak yang terlibat dalam olahraga dapat bekerja lebih efisien dan efektif.
Penyederhanaan Peraturan sebagai Respons terhadap Kebutuhan Stakeholder
Salah satu alasan utama pengurangan jumlah Peraturan Menteri adalah respon terhadap keluhan stakeholder dalam dunia olahraga. Banyak yang merasakan beban dari regulasi yang berkelindan dan membingungkan, sehingga keputusan ini dianggap tepat.
Dalam menyampaikan rencananya, Thohir mengungkapkan pentingnya mendengarkan pendapat dari stakeholder. Ia menjelaskan bahwa banyak masukan yang diterima dari berbagai pihak yang terlibat, baik di dalam maupun luar negeri.
Penyederhanaan ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dengan struktur yang lebih sederhana, kerja sama dengan pemuda dan organisasi olahraga diharapkan lebih lancar dan lebih produktif.
Deregulasi untuk Efisiensi dan Efektivitas Kementerian
Erick Thohir menjelaskan bahwa deregulasi merupakan salah satu langkah kunci dalam transformasi Kemenpora. Ia berharap langkah ini selaras dengan harapan Presiden, agar Kemenpora menjadi lembaga yang efisien dan efektif dalam menjalankan tugasnya.
Proses pemangkasan aturan yang dilakukan akan berfokus pada penghapusan regulasi yang dirasa tidak relevan lagi. Thohir ingin memastikan bahwa setiap peraturan yang tersisa benar-benar mendukung tujuan dan tugas kementerian.
Dengan mengurangi beban regulasi, diharapkan pengambilan keputusan dalam olahraga dapat dilakukan dengan lebih cepat. Kecepatan ini sangat penting untuk menjawab tantangan yang ada di dunia olahraga tanah air saat ini.
Penghapusan Peraturan yang Diprotes
Salah satu keputusan yang dianggap signifikan adalah pencabutan Permenpora No 14 Tahun 2024. Peraturan tersebut dihapus setelah mendapat banyak kritik dan protes dari berbagai stakeholders di dunia olahraga.
Keputusan untuk menghapus peraturan ini mencerminkan keseriusan Kemenpora dalam mendengarkan suara rakyat dan pemangku kepentingan. Hal ini diharapkan dapat membangun kepercayaan antar pihak terkait dalam ekosistem olahraga.
Melalui langkah ini, Thohir juga ingin menunjukkan bahwa Kemenpora siap beradaptasi dan berubah sesuai kebutuhan zaman. Pendekatan yang lebih terbuka akan memberikan dampak positif bagi kemajuan olahraga nasional.