Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara, mengalami perubahan drastis akibat terjadinya longsor pada akhir November lalu. Dampak dari bencana ini sangat terasa, terutama pada pendangkalan sungai yang kini sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan laporan yang diterima, saat ini permukaan air sungai surut hingga hanya setinggi betis orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa material yang terbawa oleh longsor telah mengubah alur sungai secara signifikan.
Material seperti pasir, batu, dan batang pohon kini menumpuk di dasar sungai, bahkan mengakibatkan beberapa bagian sungai menyerupai daratan. Kondisi ini tentu sangat berbahaya dan perlu ditangani segera agar tidak memperburuk situasi.
Pendangkalan Sungai sebagai Dampak Longsor
Pendangkalan sungai ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi sebelum longsor terjadi, yang meningkatkan debit air secara mendadak. Ini menyebabkan aliran air membawa material longsor dari perbukitan ke hilir sungai, sehingga memperparah kondisi yang ada.
Salah seorang warga, Sonia, menjelaskan bahwa material longsor yang terbawa arus telah menimbun sebagian besar dasar sungai. Sekarang, sungai yang dulu dalam, kini bisa diseberangi dengan jalan kaki.
Kondisi tersebut tentunya meresahkan warga setempat karena meningkatkan risiko banjir pada saat hujan. Penumpukan material di dasar sungai membuat sungai mudah meluap, terutama saat kondisi cuaca buruk.
Risiko Banjir dan Pengungsian Warga
Akibat dari pendangkalan tersebut, terjadi luapan air yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di sekitarnya. Hal ini membuat beberapa warga memilih untuk mengungsi sementara waktu demi keselamatan mereka.
Sonia mengungkapkan bahwa mereka mengungsi ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu karena khawatir akan banjir susulan atau longsor baru. Situasi ini tentu sangat menegangkan bagi warga yang mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.
Pada akhir pekan setelah bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat sekitar 700 warga terpaksa mengungsi. Namun, dengan berangsur normalnya cuaca, sebagian dari mereka telah kembali ke rumah masing-masing.
Upaya Normalisasi Sungai yang Diharapkan
Warga setempat menyampaikan harapan agar proses normalisasi aliran sungai dapat segera dilakukan. Ini penting untuk menghindari terulangnya bencana serupa di masa depan yang bisa menimbulkan banyak kerugian.
Sonia menyatakan bahwa mereka sangat cemas dengan kemungkinan terjadinya bencana lebih lanjut jika tidak ada tindakan cepat dari pemerintah dan instansi terkait. Upaya normalisasi diharapkan dapat memperbaiki aliran sungai agar tetap aman dan terjaga.
Melihat dari situasi ini, sangat penting bagi pemerintah untuk memperhatikan dan memberikan solusi yang tepat agar bencana alam seperti ini dapat diminimalisasi di masa yang akan datang. Keberlanjutan ekosistem sungai harus menjadi prioritas dalam upaya pencegahan bencana selanjutnya.




