Kebakaran yang terjadi pada rumah seorang hakim di Medan telah menarik perhatian publik dan memicu berbagai spekulasi. Kejadian ini berlangsung di Kompleks Taman Harapan Indah, menambah daftar insiden serupa yang mengganggu ketenangan warga setempat.
Pihak berwenang melaporkan bahwa kebakaran dimulai pada pagi hari, dengan serangkaian upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas kebakaran setempat. Dengan menggunakan dua unit mobil pemadam, mereka berhasil memadamkan api setelah sekitar 40 menit bertugas di lokasi kejadian.
Kronologi Kebakaran Rumah Hakim di Medan
Pihak Dinas Pemadam Kebakaran memberikan informasi mengenai waktu kebakaran, yaitu sekitar pukul 10.41 WIB. Begitu menerima laporan, tim pemadam segera turun tangan dan berusaha maksimal untuk mengendalikan api yang berkobar.
Setelah hampir satu jam, api dapat dipadamkan, menghindari kerusakan lebih parah pada rumah lainnya di sekitar lokasi. Namun, sayangnya, lebih dari setengah bangunan mengalami kerusakan signifikan akibat kobaran api yang cepat menyebar.
Kebakaran diduga berasal dari bagian dapur rumah. Api kemudian menjalar ke ruang tengah dan kamar, menjadikan kurang lebih 50 persen area rumah terdampak secara menyeluruh.
Dampak Kebakaran dan Penyelidikan Lanjutan
Dalam pernyataan resmi, disebutkan bahwa rumah tersebut sedang kosong saat kebakaran terjadi, sehingga tidak ada korban jiwa. Hal ini menjadi kabar baik di tengah kesedihan yang lebih besar akibat kerugian material.
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan mendalam untuk menemukan penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Tim Laboratorium Forensik dari kepolisian juga diterjunkan untuk memastikan aspek teknis dari kebakaran ini agar penyebabnya dapat diidentifikasi dengan tepat.
Hingga saat ini, hasil penyelidikan belum diungkapkan secara resmi. Namun, pihak berwenang berkomitmen untuk mengungkap penyebab kebakaran secepat mungkin demi keamanan masyarakat.
Profil Hakim Khamozaro Waruhu dan Kasus yang Sedang Ditanganinya
Hakim yang terkena dampak kebakaran, Khamozaro Waruhu, bukanlah sosok yang asing di kalangan hukum. Ia sedang menangani kasus dugaan korupsi yang melibatkan pihak-pihak penting di Sumatera Utara.
Kasus yang ditangani Khamozaro melibatkan dugaan korupsi proyek jalan dengan terdakwa yang terkenal, Akhirun Piliang, serta anaknya. Nama-nama tersebut membuat kasus ini semakin menarik perhatian publik, terutama di kalangan pengamat hukum.
Selain itu, ada juga keterlibatan mantan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara dalam kasus ini, yang menambah kompleksitas situasi. Proses hukum yang terus berlanjut di Pengadilan Tipikor menjadi sorotan yang lebih begitu mendalam.




