MotoGP 2025 telah resmi berakhir pada tanggal 16 November 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia. Musim ini ditandai oleh persaingan yang ketat dan puncak dominasi dari pembalap-pembalap terkemuka, terutama Marc Marquez yang berhasil membawa pulang gelar juara dunia kesembilannya.
Dua bersaudara Marquez, Marc dan Alex, mengamankan posisi satu dan dua di klasemen akhir, menciptakan sejarah baru dalam dunia balap motor. Pembalap lain seperti Marco Bezzecchi juga berhasil menonjol, menutup musim dengan prestasi yang membanggakan.
Keberhasilan Marc Marquez Menyegel Gelar Kejuaraan Dunia
Marc Marquez menunjukkan ketangguhannya meskipun harus absen di empat balapan terakhir musim akibat cedera bahu. Meskipun begitu, ia berhasil mengakhiri musim dengan perolehan total 545 poin, menjadikannya juara dunia tahun ini dan merayakan gelar kesembilan dalam karirnya.
Kemenangan ini terasa khusus juga karena merupakan gelar pertamanya bersama Ducati, pabrikan yang menjadi rumah barunya setelah pindah dari HRC. Adiknya, Alex Marquez, juga menunjukkan performa yang mengesankan, menempati posisi kedua dengan total 467 poin.
Keberhasilan keluarga Marquez ini menjadi sorotan utama di MotoGP 2025 dan menggambarkan betapa kuatnya mereka sebagai tim. Marco Bezzecchi, pembalap dari Aprilia Racing, berhasil menopang posisi ketiga dengan perolehan 353 poin, menciptakan pencapaian terbaik dalam sejarah Aprilia pada klasemen akhir tahun ini.
Pesona Pembalap Muda dan Perkembangan Pabrikan
Dalam balapan yang berlangsung dengan sengit ini, pendatang baru seperti Pedro Acosta juga mencuri perhatian. Pembalap yang tergabung dalam tim Red Bull KTM ini berhasil mengalahkan Francesco Bagnaia untuk menyegel posisi keempat dengan raihan 307 poin.
Francesco Bagnaia, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pembalap favorit, harus puas berada di posisi kelima dengan 288 poin. Ketidakstabilan performa di akhir musim membuatnya kesulitan untuk mempertahankan posisinya di papan atas.
Beralih ke posisi keenam, Fabio di Giannantonio dari Pertamina VR46 Ducati menunjukkan kemajuan yang signifikan di sepanjang tahun. Sementara itu, rekan setimnya, Franco Morbidelli, harus menghadapi akhir musim yang kurang menyenangkan setelah terjatuh di lap pemanasan di Valencia.
Persaingan Ketat di Papan Tengah Klasemen Akhir
Di hari terakhir kejuaraan, persaingan tidak hanya terjadi di papan atas, tetapi juga di papan tengah. Keberhasilan Pedro Acosta untuk mengejar posisi yang lebih baik menunjukkan bahwa balapan semakin kompetitif dengan banyak pembalap muda yang berbakat.
Sementara itu, perubahan posisi di papan tengah menambah ketegangan dalam klasemen akhir. Tim-tim yang terdiri dari kombinasi pembalap senior dan junior mulai menunjukkan kualitas masing-masing, menciptakan dinamika yang menarik di dalam MotoGP.
Dari posisi ketiga hingga keenam, hanya selisih beberapa poin yang memisahkan antara satu pembalap dengan yang lainnya. Hal ini membuat setiap balapan menjadi sangat menentukan, di mana setiap poin sangat berarti untuk klasemen akhir.




