Proses pencarian kapal ambulans yang hilang kontak di Selat Makassar, tepatnya di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, telah berakhir setelah tujuh hari pencarian. Upaya pencarian ini melibatkan berbagai elemen termasuk Basarnas dan pihak terkait lainnya, namun hasilnya masih belum memuaskan.
Kapal tersebut mengangkut tiga orang penumpang yang hingga kini belum ditemukan. Mereka diyakini masih berada di sekitar lokasi hilangnya kapal.
Sesuai pernyataan Kepala Basarnas Makassar, operasi pencarian dihentikan setelah pertimbangan matang. Hal ini menjadi pukulan berat bagi keluarga dan semua pihak yang terlibat.
Detil Kejadian dan Upaya Pencarian yang Dilakukan
Kapal ambulans berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang pada hari Senin, 13 Oktober. Dengan waktu tempuh yang diestimasi selama delapan jam, kapal seharusnya sudah tiba pada Selasa, 14 Oktober, namun hingga saat itu, kapal tidak pernah mencapai tujuan.
Pada hari ketiga pencarian, KN SAR Kamajaya dikerahkan untuk melakukan pencarian di lokasi yang diprediksi. Meskipun upaya tersebut dilakukan secara intensif, belum ada tanda-tanda keberadaan kapal atau penumpang yang ditemukan.
Berbagai metode dan teknologi digunakan untuk mempercepat pencarian, termasuk aplikasi SAR map yang membantu tim dalam merencanakan jalur pencarian. Namun, hasil yang didapatkan sangat mengecewakan.
Prosedur Standar Operasional Basarnas dalam Pencarian
Menurut Kepala Basarnas, pencarian telah dilakukan mengikuti prosedur standar operasional yang ada. Dalam operasi, apabila setelah tujuh hari tidak ada tanda-tanda yang ditemukan, maka pencarian dinyatakan dihentikan.
Pihak Basarnas menekankan bahwa keputusan untuk menghentikan operasi bukanlah hal yang mudah. Mereka harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk keselamatan tim pencari.
Namun, mereka juga membuka kemungkinan untuk melanjutkan pencarian jika terdapat informasi baru mengenai keberadaan kapal atau penumpang. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus berupaya mencari tanpa kenal lelah.
Kondisi Keluarga Penumpang dan Harapan Mereka
Keluarga dari penumpang kapal ambulans yang hilang kontak saat ini berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Mereka menunggu kabar dengan harapan yang semakin menyusut seiring berjalannya waktu.
Keberadaan anggota keluarga yang tidak diketahui menjadi beban psikologis yang berat. Mereka berharap agar pihak berwenang dapat menemukan jalan keluar dari situasi memilukan ini.
Warga setempat juga menunjukkan solidaritas terhadap keluarga korban dengan memberikan dukungan moral. Komunitas sekitar berdoa dan berharap agar penumpang yang hilang bisa segera ditemukan dengan selamat.




