Di tengah kontroversi yang berkembang di kalangan masyarakat, tindakan seorang pendakwah muda asal Kediri, Gus Elham, menuai kecaman luas. Aksinya yang viral mencium anak-anak perempuan memperburuk citra dakwah dan mengundang kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar.
Miftachul Akhyar dengan tegas mempertanyakan metode dakwah yang digunakan Gus Elham, menilai bahwa perilaku tersebut sangat tidak patut dan merusak norma masyarakat. Ia berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memberikan sanksi yang menjerakan agar hal serupa tidak terulang di masa yang akan datang.
“Dakwah macam apa seperti itu, kelakuannya itu mencium-cium, merusak itu. Tidak boleh muncul lagi, bila perlu diberi sanksi yang menjerakan,” ucap Miftach saat memberikan keterangan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Protes Terhadap Tindakan Gus Elham dan Respons Publik
Kontroversi ini menarik perhatian publik, di mana banyak orang menuntut agar tindakan Gus Elham mendapatkan perhatian dari pihak berwenang. Miftach menegaskan bahwa sanksi yang bisa diberikan oleh Nahdlatul Ulama bersifat administratif, sehingga diperlukan langkah lebih lanjut dari aparat untuk menindak lanjuti aksi tersebut.
“Ya yang berwajib [yang bisa menindak]. Kalau NU sanksinya administrasi. Pihak berwajib harus menjemput bola,” tuturnya menekankan pentingnya tindakan tegas dalam kasus ini.
Untuk mencegah terulangnya tindakan serupa, Nahdlatul Ulama membentuk tim satuan tugas yang bertugas mengawasi aktivitas dakwah. Miftach menjelaskan bahwa tim ini akan berfokus pada penyaringan tindakan-tindakan di luar batas normatif dalam proses berdakwah.
Pernyataan Permohonan Maaf dari Gus Elham
Tidak lama setelah video tersebut viral, Gus Elham akhirnya memberikan pernyataan resmi sebagai bentuk tanggung jawab. Dalam keterangannya, ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat, menegaskan bahwa tindakannya merupakan kekhilafan dan kesalahan pribadi.
Elham menyatakan, “Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan.” Ucapan maaf ini mencerminkan kesadaran akan dampak dari tindakannya.
Dia juga menekankan pentingnya pelajaran yang didapat dari insiden tersebut dan berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam berdakwah serta menjaga etika di ruang publik.
Komitmen untuk Mengubah Cara Berdakwah
Menyadari kesalahan yang telah terjadi, Gus Elham berjanji untuk memperbaiki dan menjadikan situasi ini sebagai pelajaran berharga. Ia bertekad untuk menjalankan dakwah yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan budaya bangsa, serta menjunjung tinggi akhlakul karimah.
“Saya berkomitmen untuk memperbaiki dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang,” ujarnya. Dengan pernyataan tersebut, Elham berharap agar proses dakwahnya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Melalui komitmen yang jelas ini, diharapkan bahwa Gus Elham dapat meraih kembali kepercayaan masyarakat dan memposisikan diri sebagai seorang pendakwah yang lebih bertanggung jawab di masa depan.




